Harga yang terpampang untuk betet itu Rp. 50 ribu.
Wanita itu menjadi penasaran dan bertanya kepada sang penjual, “Pak, kenapa betet yang ini murah?”
Sang penjual menjawab, “Begini, tadinya betet yang satu ini bekas dipelihara di rumah bordil, jadi kadang-kadang dia berbicara kata-kata yang lumayan jorok.”
Wanita itu jadi berpikir ulang, tetapi ketika matanya bertatapan dengan sang betet yang menggemaskan itu, ia pun luluh dan tetap memutuskan untuk membeli burung itu. Ia pun membawanya pulang, menaruhnya di sangkar, menggantungnya di ruang tamu dan mengamati sang burung, menunggu si burung berbicara.
Si burung betet melihat sekeliling ruangan, bergerak dengan lincahnya sambil memiringkan kepala, kemudian melihat wanita tadi, dan berkata, “Rumah baru, germonya juga baru.”
Wanita itu kaget mendengar kata-kata si betet, namun tetap menganggapnya lucu, “Yaa, ga apa-apa lah.”
Ketika anak-anak perempuan wanita tadi pulang, si burung betet melihat mereka, lalu berkata, “Rumah baru, germonya baru, pereknya juga baru.”
Kontan saja anak-anak gadis dan wanita itu merasa lumayan tersinggung, namun akhirnya mereka masih bisa maklum.
Malam harinya, Bejo, suami sang wanita pulang dari kantor.
Si burung betet melihatnya, lalu berkata, “Eh, halo Bejo! Ketemu lagi …”
begitulah kalo betet pembawa apes dibawa pulang … LOL.