Suatu malam, Dodol pulang kemalaman. Cuaca sedang hujan lebat, lampu jalan banyak yang mati. Alhasil, Dodol terpaksa menyetir mobilnya dengan sangat perlahan. Untungnya, ada mobil lain di depannya, sehingga Dodol pun mengikuti kendaraan itu dari belakang sebagai pedoman jalan.
Akibat terlalu asyik mengikuti kendaraan di depannya itu, Dodol sampai tidak sadar bahwa mobil di depannya itu tiba-tiba berhenti mendadak. Tabrakan pun tidak dapat dihindarkan.
Dodol yang kesal, serta-merta keluar dari mobilnya, menyingsingkan lengan bajunya, sambil marah-marah ia menyambar kerah baju sang pengendara mobil di depannya itu.
Dodol: “Apa-apaan sih Situ, berhenti mendadak segala! Situ bisa nyetir nggak sih?!”
Pengendara mobil depan: “Lah, justru Bapak yang nabrak mobil saya dari belakang. Kok malah Bapak yang marah-marah ke saya?”
Dodol: “Gimana gua gak marah! Situ berhentinya mendadak!!”
Pengendara mobil depan: “Lah, saya kan sudah sampai di garasi rumah saya sendiri. Justru saya yang mau tanya, kenapa Bapak ngikutin saya sampai depan garasi rumah saya??”