Bejo yang kesengsem dengan Susi, kekasihnya, akhirnya pergi ke rumah sang kekasih untuk melamar. Kebetulan sang ayah sedang duduk-duduk santai di serambi depan rumahnya.
Bejo: “Selamat malam, Oom.”
Ayahnya Susi: “Malam, ada perlu apa ke sini?”
Bejo: “Begini, Oom. Saya mau melamar anak Oom, Susi.”
Ayahnya Susi: “Apa kamu sudah punya pekerjaan tetap?”
Bejo: “Jangan kuatir, Oom. Saya sudah bekerja.”
Ayahnya Susi: “Kalau begitu, sudah sejauh mana kemampuanmu?”
Bejo: “Tujuh ratus lima puluh ribu, Oom.”
Ayahnya Susi: “Segitu mah terlalu kecil.”
Bejo: “Kalau sembilan ratus ribu, gimana Oom?”
Ayahnya Susi: “Masih terlalu kecil! Jujur saja deh, saya sukanya yang berjuta-juta punya.”
Bejo: “Baiklah, Oom. Kalau gitu, setengah juta, bagaimana?”
Ayahnya Susi: “Nah, gitu dong. Lamaranmu saya terima.”