Seseorang yang sedang tergila-gila terhadap ilmu mengubah diri, sedang mencoba untuk mempraktekkan ilmunya dengan mengubah dirinya menjadi seekor burung pipit. Setelah menyadari dia telah berubah wujud sesuai yang diharapkannya, dengan gembira ia menguji penerbangan pertamanya sebagai burung pipit jejadian.
Namun, saat ia sedang melaju dengan kecepatan tinggi dan hendak terbang rendah, ada seorang pembalap sepeda motor yang sedang melaju kencang di jalan raya itu juga. Pengendara itu pun menabrak burung pipit jejadian tadi, yang langsung jatuh dan tak sadarkan diri.
Sang pembalap pun segera mengambil burung yang tak sadarkan diri itu dan membawanya pulang. Sesampainya di rumah, burung itu dirawat dan ditempatkannya ke dalam sangkar. Sebelum pergi, sang pembalap masih tidak lupa untuk menyediakan roti dan air ke dalam sangkar burung tersebut.
Beberapa saat kemudian, sang burung pipit jejadian pun siuman dan memandang ke sekelilingnya, kemudian berkata …
“Terali besi, roti, air??? Ya Tuhan …. apakah aku sudah membunuh pembalap itu???”