Suatu ketika, Min-min sedang menyiapkan makan siang di belakang rumah kost putri. Ternyata Bejo – yang tinggal di rumah kost putra – kebetulan sedang kelaparan dan sudah mengintip sedari tadi.
Min-min: “Harusnya enak nih makan siangnya. Karena ini pas ultah, makanan harus spesial juga nih. Kalau cuma nasi putih pake ikan bandeng kayanya masih kurang deh, nambah apa lagi ya …”
Min-min pun kembali ke dapur untuk menambah lauk.
Bejo: (dalam hati) “Kayanya enak nih. Kantong lagi cekak. Moga-moga makan siangnya bisa gue embat!”
Min-min kembali lagi ke belakang rumah kost.
Min-min: “Nah, sekarang udah lengkap. Ikan bandeng, tenggiri, tempe goreng. Enaknya … Eits, ada yang kelupaan.”
Min-min kembali lagi ke dapur.
Sementara itu, Bejo langsung melesat dan menyambar pergi makanan yang ditinggalkan Min-min begitu saja. Bejo pun langsung kabur kembali ke rumah kost putra yang hanya bersebelahan dengan kost putri itu, dan melahap makan siang gratis yang sudah berada di tangannya itu.
Bejo: (dalam hati) “Hehehe … akhirnya dapat makan siang gratis.”
Tak lama kemudian, Min-min sudah kembali ke belakang rumah kost putri tempat ia meninggalkan makan siang tadi sambil meneriakkan nama kucing kesayangannya.
Min-min: “Puss, pusss, ayo sini! Hari ini kan kamu ulang tahun, aku sudah menyiapkan makanan lezat dan spesial buat kamu nih!”
Tetapi akhirnya Min-min sadar bahwa makanan tadi tiba-tiba sudah tidak ada.
Min-min: “Lho. Mana makanannya?? Kok ilang? Aduh Pus maaf ya makan siangmu ilang. Kamu ga jadi maem dong … Padahal itu enak lho. Ikan bandengnya sisa 2 hari yang lalu, tenggirinya sisaan kemarin pagi. Dan tempenya … itu kan tempe kesukaan kamu, Pus, tempe busuk. Semoga yang mencuri makananmu tidak keracunan ya …”
Sementara itu, Bejo yang mendengar kalimat tadi langsung kabur ke kamar mandi untuk memuntahkan kembali makanan yang sudah keburu dihabiskannya.