Suatu hari, Bejo sakit keras dan meninggal setelah jantungnya dioperasi di suatu rumah sakit. Alhasil, ia tiba di pintu gerbang Surga dan turut mengantri di belakang orang-orang yang meninggal sebelum dia.
Setelah mencapai gilirannya, sang malaikat memeriksa daftar untuk mencari nama Bejo, kemudian menggelengkan kepalanya dan berkata kepada Bejo, “Nama Anda tidak tercantum dalam daftar orang yang masuk Surga hari ini. Sebaiknya Anda mencoba datang ke pintu gerbang satunya lagi.”
Sang malaikat kemudian menunjuk ke pintu gerbang Neraka yang berada di kejauhan sana.
Bejo memegangi kepalanya dan mengacak-acak rambutnya dengan perasaan panik, “Tidak mungkin! Saya sudah berusaha hidup sebagai orang baik. Saya tidak pernah lupa pergi beribadah. Saya suka beramal kepada orang miskin. Saya selalu berusaha baik kepada semua orang, selalu menaati perintah Tuhan dan menjauhi laranganNya. Tolong jangan tolak saya. Coba cek lagi nama saya di komputer kehidupan. Siapa tahu ada kekeliruan?”
Maka sang malaikat pun mengecek kembali database keanggotaan Surga di komputernya, dan menemukan sesuatu petunjuk.
“Ah, betul,” kata sang malaikat akhirnya, “Nama Anda memang ada di dalam daftar ini …”
Lalu sang malaikat memandang Bejo dengan tatapan iba sambil berkata, “Tetapi seharusnya Anda datang ke sini sembilan tahun lagi. Siapa sih nama dokter yang mengoperasi Anda?”