Suatu ketika, Bejo melihat Dodol tampak sedih dan termenung di depan rumah. Karena tidak tega melihat raut muka sedih sobat karibnya itu, Bejo pun menghampiri Dodol dan menyapanya.
“Yo, Man. Tampangmu kusut banget. Ada apa?” kata Bejo.
Dodol tersadar dari lamunannya, kemudian menyahut, “Keluarga kami kehilangan anjing, Bro. Kau tahu sendiri, itu anjing mahal pemberian kerabat. Harus cari di mana …”
“Lho, repot amat. Pasang saja pemberitahuan di surat kabar,” kata Bejo terheran-heran.
“Gimana sih,” sahut Dodol kesal, “Kau kan tahu anjing kami tidak bisa baca!”