Mindset alias pola pikir, benar-benar harus diwaspadai, karena dari sanalah cikal-bakal segala pertimbangan yang akan menentukan sikap dan langkah hidup seseorang, … yang nantinya berujung pada apa yang disebut kalangan umum sebagai “Nasib”.
Pesan yang sama, yang disampaikan kepada dua orang pada waktu yang bersamaan, bisa ditafsirkan secara bertolak belakang oleh masing-masing pihak, akibat mindset atau pola pikir yang berbeda.
Kisah berikut ini mungkin sudah pernah Anda dengar sebelumnya dari berbagai sumber, tetapi akan saya ceritakan kembali.
Ada seorang pria yang sakit berat, yang memiliki dua orang putra. Menjelang ajalnya, sang ayah ini memberikan pesan terakhirnya kepada kedua putranya.
“Anak-anakku, kelak Ayah tidak bisa lagi mendampingi kalian. Jadi untuk ke depannya, ingatlah dua pesan penting ini demi keberhasilan hidup kalian.
Pesan pertama: Jangan pernah menagih piutang kepada siapapun.
Pesan kedua: Jangan pernah tubuhmu itu terkena terik matahari secara langsung.“
Tahun demi tahun pun berlalu.
Singkat kata, diceritakan bahwa ibu kedua anak tadi mengunjungi anak-anaknya untuk mengetahui kabar mereka.
Anak yang dikunjungi duluan, dikisahkan sudah memiliki bisnis sendiri, tetapi kondisinya memprihatinkan.
Maka sang Ibu pun bertanya, “Nak, kenapa kondisi bisnismu sampai seperti ini?”
Dengan penuh kepahitan anak ini pun menjawab:
“Saya bisa begini kan juga karena saya mengikuti pesan terakhir Ayah, Bu!
Saya dilarang menagih piutang kepada siapapun.
Makanya banyak piutang yang tidak dibayar, dan akhirnya habislah modal saya.Pesan kedua dari Ayah juga melarang saya terkena sinar matahari secara langsung, sedangkan saya cuma punya sepeda motor.
Akhirnya setiap berangkat kerja dan pulang ke rumah, saya selalu naik taksi. Makin habislah uang saya.”
Saya tidak tahu dialog apa yang kemudian terjadi antara sang Ibu dan anak yang tadi. Kisahnya sudah langsung dilanjutkan dengan sang Ibu yang pergi mengunjungi anaknya yang satunya lagi.
Anak yang satunya lagi rupanya juga sudah memiliki bisnis sendiri, tetapi kondisinya berbeda jauh dari saudaranya.
Anak yang satu ini justru sukses menjalankan bisnisnya.
Maka sang Ibu pun bertanya, “Nak, bagaimana caranya hidupmu jadi seberuntung ini?”
Dengan penuh rasa syukur, anak yang kedua ini pun menjawab:
“Saya bisa begini kan juga karena saya mengikuti pesan terakhir Ayah, Bu.
Pesan pertama Beliau, saya dilarang menagih piutang kepada siapapun. Jadi saya tidak pernah memberikan hutang kepada siapapun, sehingga modal saya bisa tetap utuh.
Pesan kedua Ayah, saya dilarang terkena sinar matahari secara langsung.
Saya hanya punya motor. Akhirnya saya selalu berangkat kerja sebelum matahari terbit, dan pulang ke rumah setelah matahari terbenam.Tetangga sekitar dan para pelanggan jadi tahu bahwa toko saya ini buka lebih awal dan tutup lebih belakangan dibanding toko-toko lainnya, sehingga mereka mendatangi toko saya ketika toko-toko lainnya tutup.”
Sang ayah menyampaikan pesan yang sama kepada kedua anaknya.
Tetapi mindset alias pola pikir masing-masing anak berbeda.
Akhirnya penafsiran dan pertimbangan mereka berbeda.
Respon mereka terhadap pesan tersebut berbeda.
Dan langkah-langkah yang mereka jalankan pun berbeda.
Hasilnya … nasib mereka jauh berbeda.
Jadi, waspadailah mindset Anda.