Bejo, sang Technical Support perusahaan XYZ, menerima telepon pada saat bertugas di tengah malam.
Pelanggan: “Pak, saya ada kesulitan menginstal software Anda. Komputer saya komputer jenis lama. Waktu saya ketik ‘INSTALL’, selalu yang keluar adalah ‘Bad command or file name’.”
Bejo (sang Technical Support): “Oh, oke. Silakan cek direktori Anda sekarang ini. Coba ketikkan ‘dir’.”
Pelanggan: “Sudah.”
Dan sang pelanggan membaca keseluruhan isi daftar nama file yang keluar, termasuk ‘INSTALL.EXE’.
Bejo: “Oke, Bu. Filenya memang ada di sana. Coba ketikkan ‘INSTALL’ lagi.”
Pelanggan: “Oke.”
Hening sejenak. Kemudian terdengar suara di seberang telepon lagi.
Pelanggan: “Masih keluar tulisan ‘Bad command or file name’.”
Bejo: (mengerutkan dahi) “Hmmmmm. Filenya ada di sana. Semestinya sudah benar. Ibu sudah mengetik dengan benar, kan? I-N-S-T-A-L-L, terus menekan tombol Enter?”
Pelanggan: “Iya. Ini saya coba lagi deh.”
Jeda sejenak. Kemudian terdengar lagi suara desahan di seberang telepon.
Pelanggan: “Yaah, masih ‘Bad command or file name’.”
Bejo: (sekarang menggaruk-garuk dahinya) “Ibu, … Ibu yakin tadi sudah mengetik I-N-S-T-A-L-L dan menekan tombol yang bertuliskan ‘Enter’?”
Pelanggan: “Mm, iya … Cuman tuts ‘N’ saya nyangkut nih, jadi saya pakai tuts ‘M’ … apa itu masalah?”