Seorang pengusaha dan istrinya memutuskan untuk berlibur ke pantai terkenal. Berhubung istrinya masih berada dalam perjalanan bisnis, sang istri berencana untuk menyusul pada keesokan harinya, jadi sang suami pun berangkat menuju tempat berlibur lebih awal.
Sesampainya di hotel, sang suami memutuskan untuk mengirimkan e-mail untuk mengabari istrinya. Karena tidak berhasil menemukan catatan memo berisi alamat e-mail istrinya, akhirnya sang suami ini mencoba menerka-nerka alamat e-mail istrinya dan langsung mengirimkannya.
Sialnya, dia melupakan satu huruf dalam pengetikan alamat e-mail itu, dan kebetulan saja ada alamat e-mail seperti itu yang dimiliki orang lain. Alhasil, e-mail tersebut melesat langsung menuju sang pemilik, yakni istri seorang pendeta, yang baru saja menjanda karena sehari sebelumnya sang pendeta meninggal dunia.
Saat wanita yang masih berduka itu membaca e-mail tersebut sepulang dari pemakaman suaminya, ia pun berteriak histeris lalu jatuh ke lantai dan pingsan seketika itu juga. Keluarga dan jemaat pun berlarian menuju ruangan di mana wanita itu berada.
Dan di dalam ruangan itu, keluarga dan jemaat melihat istri pendeta itu sedang tergeletak tak sadarkan diri di lantai, dan mata mereka segera tertuju kepada isi surat di layar komputer:
Istriku tercinta,
Saya baru saja sampai. Segala sesuatu telah disiapkan untuk kedatanganmu besok.
P.S. Panas benar di sini.