Inilah jawabannya bila selembar kertas berisi soal Matematika yang sama mampir ke meja bermacam-macam orang.
:cd
Pertanyaan Matematikanya:
“Ada sederetan bilangan: 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7.
Sekarang, yang mana dari bilangan tadi yang dapat habis dibagi 2?”
Saat mampir ke meja seorang anak SD pada umumnya:
2, 4, 6.
Saat mampir ke meja seorang murid kreatif, yang udah bisa “thinking out of the box”:
“Semuanya bisa habis dibagi 2 bagian.”
- 1 dibagi 2 menjadi ½ dan ½
- 2 dibagi 2 menjadi 1 dan 1
- 3 dibagi 2 menjadi 1½ dan 1½
- 4 dibagi 2 menjadi 2 dan 2
- 5 dibagi 2 menjadi 2½ dan 2½
- 6 dibagi 2 menjadi 3 dan 3
- 7 dibagi 2 menjadi 3½ dan 3½
Saat mampir ke meja seorang pencinta desimal (nggak jelas orang ini udah sekolah tingkat berapa):
“Semua bisa kok dibagi 2, ini hasil masing-masing sampai precision 2 angka di belakang koma.”
- 1 : 2 = 0,50
- 2 : 2 = 1,00
- 3 : 2 = 1,50
- 4 : 2 = 2,00
- 5 : 2 = 2,50
- 6 : 2 = 3,00
- 7 : 2 = 3,50
Saat mampir ke meja seorang pencinta kalkulator:
* berhubung saking ketergantungan sama kalkulator, jadi udah lupa hitung-hitungan Matematika dasar *
(sambil pijit-pijit tombol kalkulator)
“Menurut kalkulator saya, semua habis kehitung tuh pas dibagi 2. Nih buktinya.”
- 1 : 2 = 0.5
- 2 : 2 = 1
- 3 : 2 = 1.5
- 4 : 2 = 2
- 5 : 2 = 2.5
- 6 : 2 = 3
- 7 : 2 = 3.5
Saat mampir ke meja seorang guru yang bukan ngajar Matematika:
“Lho, ini soal kenapa ada di meja saya? Soal ujian SD bikinan guru mana ini, ketinggalan di meja saya?”
Saat mampir ke meja seseorang yang baru mulai ngajar les Matematika:
“Eh, ‘habis dibagi’ tuh apa maksudnya, ya? Nggak ada sisa pembagian bukan, ya?”
* pergi ke toko buku, celingak-celinguk ngintip buku pelajaran Matematika dasar *
Saat mampir ke meja sepasang kakek dan nenek:
(kalimat sang kakek)
“Lho, ini apa toh, Nek?”(kalimat sang nenek)
“Perasaan tadi kertas ini gak ada, kenapa tiba-tiba ada di sini, Kek?”(kalimat sang kakek)
“Yah, Nenek. Kakek juga nggak tahu, makanya tadi tanya?”(bareng-bareng memanggil nama sang cucu)
Saat mampir ke meja seorang bos perusahaan yang lagi sibuk:
“Eh, ini kenapa ada soal Matematika di meja saya?”
(panggil sekretarisnya)
“Tolong kamu kerjakan soal Matematika ini. Saya ada meeting sama klien penting sebentar lagi. Saya nggak ada waktu untuk ini.”(tiba-tiba tersadar akan sesuatu hal, lalu mengayun-ayunkan jari telunjuknya)
“Nay, nay, coba tolong kamu telepon anak saya, jangan-jangan ini kertas PR-nya ketinggalan pas tadi numpang makan siang di meja saya.”
kocak gan… hiihi. rehat sejenak…….
kurang ni, harusnya ditambahin lagi
meja tukang kayu, meja supir angkot dll… jadi lebih kocak… hahaha
kalo buat gw ga ada satupun yang habis dibagi 2..
kan masih sisa semua :P
hehehe. lain persona lain definisinya. :D
:2thumbup :2thumbup
bisa aja gan….
makasih jempol dan kunjungannya, Mas :D
Kocak Om :ngakak
kebetulan waktu itu memang lagi dapet wangsit nulisnya. :D
:ngakak :ngakak
bisa ajah ni gan, untung gak mampir ke mejanya tukang jualan sayur di depan rumah..
pasti kertasnya dibuat bungkus jualan.. hihihi
iya yah … :ngakak
makasih kunjungannya Gan. :thumbup