Boss …

Seorang bos merutuki nasibnya karena pada suatu rapat semua staf yang ada tidak memberikan respon sama sekali terhadap perkataannya.

Beberapa hari kemudian, ia datang ke kantor dengan sebuah gantungan pintu yang unik yang terbuat dari tembaga, yang bertuliskan: “I AM THE BOSS” yang segera digantungkannya di pintu ruang kantornya.

Sepulang dari makan siang, ia mendapati gantungan pintu tersebut ditempeli satu memo kecil.

Memo kecil tersebut bertuliskan:
“Istri Anda menelepon, dia meminta Anda segera mengembalikan kalung tembaganya.”

Burung Beonya Pinterrr …

Pada suatu hari, seorang pemuda baru pulang dari luar negeri, dan menunjukkan oleh-olehnya yang berupa seekor burung Beo kepada sang tetangga.

“Apa istimewanya burung Beo itu?” tanya sang tetangga keheranan.

“Hehehe, loe ga tau ya?” sahut sang pemuda dengan bangga, “Nih, gue tunjukin!”

Sang pemuda kemudian mengangkat tangan kirinya, memainkan jarinya. Spontan, sang burung Beo langsung bernyanyi lagu Pop. Selanjutnya, ketika tangan kanan pemuda itu yang diangkat, sang Beo menyanyikan lagu Rock.

Si tetangga pun terkagum-kagum, lalu bertanya, “Kalau kedua tangan yang diangkat, bagaimana?”

“Coba saja sendiri!” sahut sang pemuda.

Si tetangga pun serta-merta mengangkat kedua tangannya.

Sang Beo tersebut langsung berucap, “SATU-SATU, GOBLOK!!!”

Wawancara Calon Pembantu

Seorang nyonya pejabat sedang mewawancarai calon pembantu rumah tangga yang baru. Sang calon pembantu pun diminta menceritakan pengalaman kerjanya selama ini serta menunjukkan surat referensi yang dimilikinya.

“Sayang sekali, Bu. Surat keterangan kerja dari keluarga gubernur juga dari keluarga presiden sudah hilang. Tapi saya masih punya beberapa bukti saya pernah bekerja di tempat mereka, ” kata sang calon pembantu sambil melongok ke dalam tasnya, lalu mengeluarkan sesuatu dari sana.

“Ini sendok milik Bapak Gubernur sendiri. Dan yang ini sendok milik Bapak Presiden sendiri,” kata sang calon pembantu dengan kalem.

Cita-cita

Di sebuah kelas SD, murid-murid sedang sibuk menggambar tugas pemberian guru mereka, yakni tentang cita-cita mereka masing-masing. Ada anak yang sedang menggambar pilot dan pesawat terbang, sesuai dengan cita-citanya. Ada pula anak yang sedang menggambar seorang dokter, lengkap dengan alat suntik, sesuai dengan cita-citanya.

Seorang anak lainnya tampak sedang menggambar seorang model yang berjalan di atas panggung, rupanya ia ingin menjadi seorang peragawati.

Hanya tinggal satu anak yang tampak celingak-celinguk kebingungan. Melihat anak itu, sang guru pun mendekat dan bertanya, “Mengapa kamu belum menggambar apapun?”

Anak tersebut menyahut dengan polos, “Saya bingung menggambarnya, Ibu Guru. Karena cita-cita saya kan … ingin kawin.”

Apa Ada Korban Jiwa?

Ceritanya waktu itu lagi musim mudik Lebaran, di daerah Pantura. Saat itu terjadi kecelakaan antara bus dan truk. Seorang saksi pun menelepon polisi.

Saksi: “Selamat siang, Pak Polisi. Mau lapor. Telah terjadi kecelakaan antara bus dan truk.”

Petugas: “Bagaimana kondisi dan keadaan para penumpang? Apakah ada korban jiwa?”

Saksi: “Ada, Pak, 1 orang mati di tempat, 2 luka parah, 3 luka ringan, 4 sehat, 5 sempurna …”

7 Sifat Cowok

Berikut ini rangkuman daftar sifat cowok:

  1. Kreatif
  2. Ambisius
  3. Modern
  4. Pesimis
  5. Radikal
  6. Eksotik
  7. Tangguh

… * mikir berat *

Coba kita ulang.

Kreatif – Ambisius – Modern – Pesimis – Radikal – Eksotik – Tangguh

Loh, kok … kalo disingkat malah jadi K-A-M-P-R-E-T??? :( :( :(

Apa Tidak Bisa Lebih Murah Lagi??

Alkisah, Wan Abu hendak bermalam di sebuah penginapan negeri antah berantah …

Pemilik penginapan: Selamat datang, Tuan. Ada yang bisa saya bantu?

Wan Abu: Saya mau menginap di sini. Berapa tarip penginapan ini seminggunya?

Pemilik penginapan: Seminggu bayarnya 7000, Tuan.

Wan Abu: Mahal sekali. Apa tidak bisa lebih murah lagi??

Pemilik penginapan: Kalau begitu, saya kasih 1000 per hari.

Cita-cita Baru …

Suatu ketika, pada jam istirahat di sekolah, Abeng melihat Bimbim sedang tampak serius di taman, dan tidak bermain seperti biasanya.

Penasaran dengan perubahan mendadak itu, Abeng pun mendekati Bimbim dan menyapa.

Abeng: “Bim, lagi belajar apaan?”
Bimbim: “Belajar fisika.”
Continue reading →