Suatu hari, di tol luar kota terjadi kecelakaan dahsyat. Sebuah mobil minibus ringsek dalam posisi jungkir balik di hutan curam yang ada di samping jalan tol itu.
Semua penumpangnya yang terdiri dari seorang bapak, seorang ibu dan dua orang anak, terluka parah dan tak sadarkan diri. Hanya tinggal seekor monyet saja, binatang peliharaan keluarga itu, yang masih dalam kondisi segar bugar tanpa terluka sama sekali.
Bejo yang bertugas saat itu kebingungan ketika harus mencatat dan melacak kejadian sebenarnya untuk dilaporkan kepada komandannya.
Bejo kembali melihat kondisi sekitarnya. Satu-satunya saksi hidup yang masih sadar di lokasi hanyalah sang monyet, yang masih celingak-celinguk kebingungan melihat proses evakuasi para korban.
Akhirnya, Bejo pun nekat mencoba bertanya kepada si monyet. Barangkali saja si monyet bisa diajak komunikasi, daripada tidak ada yang bisa dilaporkan.
Maka mulailah Bejo menanyai sang monyet, yang tampak sedang memegang sebotol bir.
“Hai, Monyet, ” sapa Bejo, “Kamu tadi ikut di dalam mobil?”
Maksudnya mau tes, si monyet paham bahasa manusia atau tidak.
Ternyata si monyet langsung manggut-manggut dan terus memandangi Bejo. Maka semangat Bejo jadi berkobar untuk melancarkan pertanyaan selanjutnya.
“Kalau begitu, apa yang terjadi dengan kalian sebenarnya?” tanya Bejo.
Monyet itu kemudian jungkir balik beberapa kali.
“Oh … mobilnya jungkir balik beberapa kali ya …,” pikir Bejo sambil mencatat.
“Terus, si Bapak itu ngapain?” tanya Bejo lagi kepada sang monyet.
Si monyet kemudian menirukan gerakan terhuyung-huyung sementara botol bir yang dipegangnya itu digerak-gerakkan seperti sedang diminum.
“Oh …,” pikir Bejo sambil mencatat lagi, “Si Bapak lagi mabuk pas menyetir. Pantesan …”
Kemudian Bejo bertanya lagi, “Lah, terus, si Ibu dan anak-anak mereka ngapain?”
Si monyet menirukan posisi orang-orang tidur, kemudian bergerak-gerak panik tidak keruan yang entah apa maksudnya.
Bejo garuk-garuk kepala, kemudian berkata lagi kepada sang monyet, “Ohh, oke deh. Eh, iya. Ngomong-ngomong, kamu sendiri waktu itu lagi ngapain?”
Si monyet kemudian menirukan gerakan menyetir …