Suatu ketika, Bejo sedang jalan-jalan di sekitar lapak buku bekas. Ada sebuah buku usang yang lumayan tebal yang menarik perhatiannya.
Setelah ngotot-ngototan dengan penjaga lapak, akhirnya Bejo berhasil memboyong buku usang itu pulang dengan harga yang cukup murah.
Sepulangnya ke kost-an, buku usang itu menjadi rebutan Bejo dan sesama teman satu kostnya.
Kenapa? Ternyata buku usang itu adalah buku harian seseorang yang entah bagaimana berakhir di lapak buku bekas.
Isinya tentu saja membuat penasaran Bejo dan seisi satu kost-nya.
Ternyata ada satu bagian tertentu dalam buku harian usang itu, yang berisi curahan hati berikut ini …
—
Jurnal Harian
Tertanggal: xx xxx xxxx.
Waktu itu aku sudah lulus kuliah, lalu bertemu dia, si janda cantik.
Yaa, namanya cinta dan saling cocok, aku berusia 25 tahun dan dia berusia 35 tahun, tetap sah-sah saja toh? Kami pun menikah.
Si Dia saat itu sudah memiliki seorang putri yang juga sangat cantik, berusia 12 tahun. Si Putri pun menjadi anak tiriku.
Singkat kata, kehidupan kami sekeluarga bahagia.
Lima tahun kemudian, itulah awal kebingunganku …
Tidak disangka-sangka, si Putri – yakni anak tiriku – saling jatuh cinta dengan Ayahku yang duda.
Dan tak lama kemudian mereka menikah …
Hal ini berarti …
Ayahku sekaligus menjadi menantuku …!
Suatu hal yang membingungkan aku.
Dan anak tiriku, si Putri, akhirnya sekaligus menjadi ibu tiriku, karena dia kan menikahi Ayahku …?
Ini jadi semakin rumit dan kacau, karena aku sudah memiliki seorang putra dengan istriku yang bekas janda itu.
Berarti putraku adalah adik dari si Putri.
Dan si Putri sudah menjadi istri Ayahku … Berarti putraku malah jadi saudara ipar dengan Ayahku …
Ini artinya … putraku malah sekaligus menjadi pamanku juga.
Duh! Ini suatu hal yang membuatku sedih sekali.
Kebingungan bertambah saat istri Ayahku, si Putri yang juga anak tiriku ini, kemudian melahirkan seorang anak perempuan.
Itu artinya, anak perempuannya adalah cucuku, karena aku ini suami dari neneknya, ibu si Putri.
Dan anak perempuan dari si Putri ini, malah sekaligus merupakan saudara perempuanku … karena dia adalah anak dari si Putri dan Ayahku.
Si Putri ini istri dari Ayahku.
Berarti si Putri ini malah juga jadi Ibu Tiriku. Lah dia kan istrinya Ayahku …?
Istriku adalah ibu dari si Putri. Berarti dia ini nenek dari saudariku, yakni anak perempuan hasil pernikahan si Putri dan Ayahku.
Kalau begini caranya, berarti istriku ini malah sekaligus jadi Nenekku.
Hiks! Bila istriku adalah Nenekku, berarti aku ini adalah cucunya …
Dan satu hal lagi yang membuat aku gila bila memikirkannya adalah posisiku sebagai suami dari istriku, …
yang artinya sebagai suami dari Nenekku …
AAAAAAAAAAARRRGGGGHHHHH!!!!
Berarti aku telah menjadi KAKEK dari DIRIKU SENDIRI!!!!!!!!!!