VW kodok: Depan – Belakang

Sepasang suami-istri hendak berangkat menuju arisan dengan menggunakan mobil VW kodok antik yang baru-baru ini mereka beli. Baru separuh perjalanan, mobil VW kodok tersebut mogok.

Istri: (sok tahu) “Mas tetap pegang kemudi, biar saya yang periksa. Biar perempuan, saya ini juga bisa membetulkan mobil lho.”

Sang istri kemudian langsung keluar menuju bagian depan mobil.

Istri: “Mas, buka kap depannya!”

Suami: “Sudah, sudah, Bu.”

Istri: “Ya ampun! Mas! Mesin mobilnya tidak ada. Mungkin dicuri orang …”

Suami: (sambil geleng-geleng kepala) “Jangan takut Bu, kita masih punya cadangan mesin, di bagasi belakang.”

Sama Saja …

Dodol dan Ndablek adalah dua orang sobat karib. Keduanya terkenal sebagai orang yang rada pikun di kampung mereka.

Pada suatu hari yang cerah, keduanya bersiap-siap untuk menghadiri akad nikah Bolot di kampung sebelah. Karena jaraknya yang cukup jauh, mereka berdua pun buru-buru berangkat bersama.

Di tengah perjalanan, Dodol menyadari ada yang aneh pada penampilan Ndablek. Dodol pun berkata, “Eh, Blek, Sampeyan kenapa pake sepatu kiri warna hitam dan sepatu kanannya warna coklat??”

Ndablek baru menyadari kesalahannya.

Dodol pun mengajak Ndablek untuk segera pulang, “Ayo cepat pulang, mumpung masih ada waktu untuk ganti sepatunya.”

Ndablek berpikir sebentar lalu berkata, “Nggak usah, nggak efek. Toh percuma, sepatu yang di rumah pasti warnanya juga yang satu hitam dan yang satu lagi coklat!”

Menolong …???

Dua orang pasien rumah sakit jiwa, Sarap dan Edan, sedang bersama-sama ketika salah satu dari mereka tiba-tiba tercebur ke kolam.

Melihat temannya tidak bisa berenang dan sudah hampir tenggelam, Sarap segera terjun ke dalam kolam dan berhasil menolong Edan, yang segera dibawanya kembali ke dalam bangunan tempat tinggal mereka.

Aksi Sarap kebetulan dilihat oleh sang dokter, yang kemudian memanggil Sarap.

Dokter: Sar, kamu hebat, ternyata kamu berani menolong temanmu yang hampir tenggelam.

Sarap: Ah, Dokter. Memang sudah kewajiban saya sebagai teman untuk menolong. Dia kan sedang membutuhkan pertolongan. Lagipula, bukannya kita harus saling tolong-menolong?

Dokter: Betul, betul. Wah, bagus nih, kayanya kamu sudah sembuh dan sudah boleh pulang dalam waktu dekat. Tapi ngomong-ngomong, ke mana si Edan sekarang?

Sarap: Badannya kan masih basah, Dok. Jadinya dia saya gantung, biar cepat kering!

Dokter: ?@&%$#!!

Sopir Taksi

Ketika menumpang sebuah taksi, setelah berjalan sekian lama, sang penumpang menepuk pundak sopir taksi itu untuk menanyakan sesuatu.

Reaksi yang didapat sungguh tak terduga. Sang sopir sangat terkejut sampai-sampai malah menginjak gas lebih dalam lagi dan hampir saja menabrak mobil lainnya. Akhirnya sang sopir berhasil mengendalikan kemudi kembali dan menghentikan taksinya di pinggir jalan.

Dengan wajah pucat sopir tersebut menoleh dan berkata kepada penumpang taksi itu, “Tolong jangan sekali-kali melakukan hal seperti itu lagi.”

“Maaf, saya tidak bermaksud mengagetkan Bapak. Saya tidak menyangka kalau menyentuh pundak Bapak saja sampai mengagetkan Bapak seperti itu,” sahut sang penumpang.

Sopir taksi menelan ludah dan berkata kembali, “Persoalannya Pak, ini hari pertama saya jadi sopir taksi. Bapak juga penumpang pertama.”

Sang penumpang menjawab maklum, “Ooh, begitu. Lah, tapi kenapa Bapak bisa sampai kaget begitu?”

Sahut sang sopir taksi, “Karena sebelumnya saya adalah sopir mobil jenazah!”

Rokok

Ibu: “Bapak! Sudah dikasih tahu berkali-kali rokok itu cuma menghambur-hamburkan uang, masih aja merokok juga!”

Ayah: “Iya, tahu, Bu.”

Ibu: “Jadi maksudnya Bapak setuju dengan adanya banyak pabrik rokok, yang cuma bikin orang makin melarat?”

Ayah: “Nggak juga sih, Bu. Sebenarnya Bapak nggak setuju-setuju amat.”

Ibu: “Lantas, kenapa toh Bapak masih aja merokok!?”

Ayah: “Sebenarnya sih niatnya mau membakar pabriknya, tapi apa daya itu melanggar hukum. Maka dari itu, terpaksa bakar rokoknya aja satu-satu.”

Salah Pinjam Buku

Dodol masuk ke sebuah perpustakaan dengan tampang kesal dan menghampiri seorang pegawai perpustakaan sambil berkata, “Saya mau komplain!”

“Ada apa, Mas?” tanya sang petugas perpustakaan.

“Minggu lalu saya pinjam buku dari perpustakaan ini. Buku macam apa itu! Harusnya saya pinjam buku lain saja!” komplain Dodol kepada sang petugas.

“Memangnya kenapa?” tanya sang petugas lagi.

“Sudah tulisannya kecil-kecil, tidak ada spasi, tidak ada paragraf, semuanya huruf dan angka, tidak ada gambar yang menarik. Dan yang paling menyedihkan buku itu tidak ada cerita apapun padahal ada banyak nama orang di dalamnya, dan ukuran bukunya super tebal pula!”

Petugas perpustakaan itu langsung mengernyitkan dahinya dan melirik pengawas rak buku di sebelahnya. Pengawas itu pun bertanya kepada Dodol, “Apakah buku yang Anda maksud berwarna kuning yang tebalnya hampir 3 cm?”

Dodol pun menyahut, “Ya.”

Sahut sang pengawas rak buku, “Aha! Rupanya Andalah orang yang membawa buku Yellow Pages kami yang hilang minggu lalu!”

Vampir Adu Kekuatan

Tiga vampir veteran yang sudah lama tidak bertemu, akhirnya mengadakan reuni dan sepakat untuk menjajal kemampuan dan adu kekuatan.

Vampir 1: “Ayo kita lomba, siapa yang paling cepat dan paling banyak minum darah, dia yang menang!”
Vampir 2 dan Vampir 3: “Boleh! Ayo kita mulai sekarang!”

Vampir 1 mendapat giliran paling awal. Dengan secepat kilat ia terbang menembus kegelapan malam. Satu menit kemudian, ia sudah kembali dengan mulut masih mengucurkan darah.
Continue reading →

Percakapan Para Wanita

Istri Pria 1: “Percaya tidak percaya, karena akulah Joe sekarang menjadi jutawan.”

Istri Pria 2: “Oh ya. Memangnya Joe bagaimana sebelum kalian menikah?”
Istri Pria 1: “Tadinya dia tidak punya apa-apa, aku mendukung di belakangnya dan ikut mensupport bisnisnya.”

Istri Pria 2 dan Istri Pria 3 manggut-manggut.

Istri Pria 2: “Don sekarang juga menjadi jutawan antara lain karena aku juga.”
Istri Pria 1: “Oh, apa juga sama, kamu turut mendukung bisnisnya dari nol?”

Istri Pria 2: “Bukan, tadinya itu usaha ayahku. Don bergabung setelah kami menikah, dan akhirnya usaha kami maju. Karena aku anak tunggal, dia turut mendapat jatah warisan sesudah ayahku meninggal.”

Istri Pria 1 dan Istri Pria 3 melirik tanpa ekspresi, sambil berkata di dalam hati mereka masing-masing: “Oh, warisan dari mertua …”

Istri Pria 3: “Aku sedikit berbeda. Karena aku, George akhirnya jadi millionaire.”

Istri Pria 1 dan Istri Pria 2 terperangah: “Hebat sekali! Bagaimana tadinya?”

Istri Pria 3: “Tadinya dia multi-millionaire.”

Anjing [Tidak] Galak

Seorang pria melihat seekor anjing sedang santai berbaring di sebelah seorang kakek yang sedang duduk sambil asyik membaca.

“Kek, apa anjingmu galak?” tanya pria itu.

Sang kakek melirik dari balik korannya, lalu menyahut, “Nggak tuh.”

Jadi pria itu mencoba mengelus si anjing, tetapi anjing itu langsung mengamuk dan dengan ganas menggigit tangan pria tadi, dan tangannya hampir saja tidak selamat.

Sang pria dengan muka merah padam langsung memaki si kakek, “Hei, Pak Tua! Katamu tadi anjingmu tidak galak!”

Sang kakek melirik tanpa ekspresi dari balik korannya dan menyahut, “Memang tidak. Tapi masalahnya, yang itu bukan anjing saya.”