Berbahasa Indonesia

Suatu siang, seorang guru Bahasa Indonesia sedang mengabsen murid-muridnya.

Guru: “Anna.”
Anna: “Hadir, Pak!”

Guru: “Boy.”
Boy: “Hadir.”

Guru: “Chacha.”
Chacha: “Hadir, Pak!”

Guru: “Dora.”
Anak-anak: “Tidak masuk, Pak.”

Guru: “Apa?? Tidak masuk? Pintu segede itu tidak bisa dimasuki??”
Anna: “Maksudnya nggak bisa sekolah, Pak.”

Guru: “Kasihan amat, Dora tidak bisa sekolah?”
Chacha: “Anu, Pak. Maksudnya Dora tidak hadir.”

Guru: “Oh, tidak hadir. Ngomong dong dari tadi!”

Betet oh Betet …

Seorang wanita pergi ke toko hewan dan terpikat pada seekor burung betet yang tampak menggemaskan.

Harga yang terpampang untuk betet itu Rp. 50 ribu.

Wanita itu menjadi penasaran dan bertanya kepada sang penjual, “Pak, kenapa betet yang ini murah?”

Sang penjual menjawab, “Begini, tadinya betet yang satu ini bekas dipelihara di rumah bordil, jadi kadang-kadang dia berbicara kata-kata yang lumayan jorok.”

Wanita itu jadi berpikir ulang, tetapi ketika matanya bertatapan dengan sang betet yang menggemaskan itu, ia pun luluh dan tetap memutuskan untuk membeli burung itu. Ia pun membawanya pulang, menaruhnya di sangkar, menggantungnya di ruang tamu dan mengamati sang burung, menunggu si burung berbicara.

Si burung betet melihat sekeliling ruangan, bergerak dengan lincahnya sambil memiringkan kepala, kemudian melihat wanita tadi, dan berkata, “Rumah baru, germonya juga baru.”

Wanita itu kaget mendengar kata-kata si betet, namun tetap menganggapnya lucu, “Yaa, ga apa-apa lah.”

Ketika anak-anak perempuan wanita tadi pulang, si burung betet melihat mereka, lalu berkata, “Rumah baru, germonya baru, pereknya juga baru.”

Kontan saja anak-anak gadis dan wanita itu merasa lumayan tersinggung, namun akhirnya mereka masih bisa maklum.

Malam harinya, Bejo, suami sang wanita pulang dari kantor.

Si burung betet melihatnya, lalu berkata, “Eh, halo Bejo! Ketemu lagi …”

Sama-sama “Pinter”

Dodol baru saja mendapat warisan tak terkira banyaknya dari ayahnya yang telah meninggal. Pikir punya pikir, makin pusing jadinya, entah harus ditaruh di mana uang sebanyak itu.

Mau ditaruh di bank, akhir-akhir ini lagi banyak kasus bank.

Mau ditaruh di bawah bantal, nanti pas maling masuk tetap aja nggak aman.

Mau ditaruh di kulkas, lebih nggak masuk di akal lagi.

Akhirnya, setelah merenung sesaat, dia pun mendapatkan ide untuk mengubur uang itu di belakang rumah. Selesai menguburnya, ia menaruh papan bertuliskan “TIDAK ADA UANG DI SINI”, lalu meninggalkan tempat itu dengan perasaan puas.

Ndablek, sang tetangga, ternyata diam-diam melihat apa yang dilakukan Dodol. Dalam hatinya mengolok-olok dan berkata, “Bodoh banget si Dodol, masa taruh tulisan begitu. Orang bukannya malah curiga!”

Saat tengah malam tiba, Ndablek pun mengendap-endap menuju tempat penguburan uang milik Dodol tadi, menggali tanahnya kembali untuk mengambil uang itu.

Setelah mendapatkan uang tersebut, Ndablek mengganti tulisan papan milik Dodol tadi dengan tulisan lain yang berbunyi:

“BUKAN NDABLEK YANG AMBIL”.

Perbincangan di Akhirat

Dua pria baru saja meninggal dan sedang menunggu nasib di pintu akhirat. Iseng sambil menunggu, mereka pun mengobrol.

Pria 1: “Ente kenapa meninggal?”
Pria 2: “Mati beku.”

Pria 1: “Gimane rasanye mati beku?”
Pria 2: “Gak terlalu sakit sih. Awalnya merasa dingin, lalu badan mulai terasa beku, nah, berikutnya tahu-tahu saya udah ada di sini. Lah, Situ sendiri napa matinya?”
Continue reading →

Diet oh Diet …

Seorang pria yang sangat gemuk pergi ke dokter untuk konsultasi diet.

Dokter: “Anda harus sungguh-sungguh disiplin dalam menjaga makanan Anda.”

Pria: “Baik, Dok!!”

Dokter: “Sekarang Anda hanya boleh makan tiga lembar daun selada, sepotong roti panggang, segelas sari jeruk, dan sebuah tomat.”

Pria: “… semua itu harus saya habiskan sebelum atau sesudah makan, Dok??”

Jam Buka Perpustakaan

Saat tengah malam, telepon rumah seorang petugas perpustakaan berdering tiada henti. Petugas yang mengantuk berat, dengan berat hati mengangkat juga telepon itu.

“Selamat malam,” terdengar suara seorang lelaki di telepon, “Maaf mau tanya, perpustakaan buka jam berapa ya?”

Petugas menjawab dengan perasaan gondok, “Ya ampun, Anda menelepon tengah malam begini cuma mau tahu kapan perpustakaan buka???”

“Tapi ini penting banget, Pak,” kata sang penelepon memelas.

“Jam 9 pagi,” sahut sang petugas.

“Hah, jam 9??? Pak, tidak bisa lebih pagi lagi?” tanya si penelepon dengan nada frustrasi.

“Memangnya kenapa Anda ingin datang pagi-pagi??” tanya sang petugas keki.

“Siapa bilang saya ingin datang?! Saya justru ingin keluar dari perpustakaan ini! Cepa…….aaat!!! Saya terkurung nih!!!!!!!”

10 Tahun

Malam minggu di sebuah bioskop, terjadi perselisihan antara pengunjung dan penjual tiket.

Penjual tiket: “Anda harus membeli tiket orang dewasa untuk anak Anda. Dia sudah berusia 12 tahun.”

Pengunjung: “Gimana caranya dia bisa berusia 12 tahun. Lah wong saya aja baru menikah 10 tahun yang lalu kok!”

Penjual tiket (ketus): “Maaf, saya cuma penjual tiket, bukan penerima pengaduan dosa.”

Rahasia Perusahaan

Hakim: Bagaimana Saudara bisa masuk ke rumah Bapak ini sedangkan semua pintu dan jendela tertutup dan terkunci?

Maling: Maaf, Pak Hakim, saya tidak bisa menjawab pertanyaan Bapak.

Hakim: Mengapa tidak bisa?!

Maling: Sebab ini rahasia perusahaan, Pak Hakim. Jadi saya tidak bisa mengatakannya.

Kriteria Istri Idaman

Seseorang ketika ditanya tentang kriteria istri idaman, menulis seperti ini …

Kriteria istri idaman adalah:

  1. Seorang istri yang cantik, jago bersolek, memasak dan mengurus rumah adalah hal yang penting.
  2. Seorang istri yang periang, bertenaga, bisa membuat kita tertawa dan menghibur di kala duka, itu juga penting.
  3. Seorang istri yang memahami, saleh, jujur, taat beribadah dan dapat dipercaya, juga sangat penting.
  4. Seorang istri yang dapat memahami dan memuaskan secara lahir batin juga sangat-sangat penting.
  5. Tapi yang paling penting adalah, keempat-empat yang disebut di atas tadi itu tidak saling mengenal satu sama lain.