Pesan Berantai

Beginilah jadinya kalau pesan diteruskan secara berantai …

Dari: Direktur
Kepada: General Manager

“Besok akan ada gerhana matahari total pada jam 11:11 siang. Kejadian ini tidak bisa kita lihat setiap hari. Untuk menyambut dan menyaksikan peristiwa langka ini, seluruh karyawan diminta berkumpul di lapangan dengan berpakaian yang rapi. Saya akan menjelaskan fenomena alam yang langka ini kepada mereka. Bila hari hujan, dan kita tidak bisa melihat dengan jelas, kita akan berkumpul di kantin saja.”

Dari: General Manager
Kepada: Manager

“Sesuai dengan perintah Direktur, besok pada pukul 11 siang akan ada gerhana matahari total. Bila hari hujan, kita tidak bisa berkumpul di lapangan dengan berpakaian rapi untuk menyaksikannya. Maka dengan demikian, peristiwa hilangnya matahari ini akan dijelaskan oleh Direktur di kantin.”

Dari: Manager
Kepada: Supervisor

“Sesuai perintah Direktur, besok kita akan mengikuti peristiwa hilangnya matahari di kantin pada pukul 11 siang dengan berpakaian rapi. Direktur akan menjelaskan apakah besok akan hujan atau tidak. Ini adalah kejadian yang tidak bisa kita saksikan setiap hari.”

Dari: Supervisor
Kepada: Koordinator

“Jika besok turun hujan, ini kejadian yang tidak bisa kita saksikan setiap hari di kantin. Direktur, dengan berpakaian rapi, akan menghilang pada pukul 11 siang.”

Dari: Koordinator
Kepada: Semua Staff di kantor

“Besok, pada pukul 11 siang, Direktur akan menghilang. Sayang sekali, kita tidak lagi bisa melihat Beliau setiap hari.”

Dari Staff ke Staff

“Memang lebih baik dia pergi …”

Warung Gaul

Dengar-dengar, banyak orang beranggapan bahwa makanan yang disantap, bila diberi nama barat (khususnya nama Perancis) akan terasa lebih enak dan berkelas. Barangkali itu disebabkan oleh anggapan bahwa semua yang berbau Perancis bermutu halus.

Memberi nama Perancis pada makanan juga konon membuat orang yang akan bersantap itu mendapatkan citra yang kabur tentang makanan yang hendak disantapnya.

Coba saja contoh berikut:

  • filet mignon, konon, secara harafiah artinya: irisan lembut.
  • Escargot d’France, dengar-dengar ini adalah bekicot, keong.

dan sebagainya.

Jadi si Juminten – yang warungnya sering dikunjungi backpackers Perancis – tidak mau ketinggalan, dan bermaksud mengangkat derajat warungnya menjadi warung gaul dengan memasang menu makanan sebagai berikut:

CHEF’s SPECIAL:

  • Chateau de Batavie, maksudnya: Soto Betawi.
  • Saiyour de Lourdes, maksudnya: Sayur Lodeh.
  • Oucing Pete de Chine, maksudnya sih: Oseng Pete Cina.
  • Café à la Tobruq, maksudnya: Kopi Tubruk.
  • Roujaxe d’Oleque, maksudnya: Rujak Ulek.
  • Manioc de Mer, maksudnya: Singkong Rebus.
  • BBR KT Noir, kalo yang ini maksudnya: Bubur Ketan Item.

Usia Piramid

Beberapa orang turis sedang melancong ke Mesir. Mereka pun terpesona melihat sebuah piramid tua yang sangat besar yang masih berdiri tegak di wilayah itu.

Kemudian, salah seorang turis pun mengoceh, “Hebat sekali, kira-kira berapa yah usia bangunan spektakuler ini?”

“Hmmm, tepatnya dua juta tiga ratus lima tahun,” tiba-tiba terdengar celetukan sang pemandu.

Kontan saja semua turis menoleh dengan penuh rasa ingin tahu.

“Bagaimana bisa tahu angka tepatnya itu?” tanya salah seorang turis dengan penasaran.

“Oh,” jawab sang pemandu, “Seorang arkeolog pernah memberitahukan kepada saya bahwa piramid itu usianya dua juta tiga ratus tahun.”

“Dan itu, dikatakannya tepat lima tahun yang lalu,” lanjut sang pemandu kalem.

Dagangan Di Pasar

Suatu ketika, di pasar buah terjadilah peristiwa demikian.

Pedagang: “Mangga, mangga! Ayo silakan beli mangganya, murah-murah!”

Seorang ibu kebetulan sedang lewat dan melongok ke dagangan sang pedagang mangga.

Ibu: “Ini mangga berapa sekilonya, Bang?”

Pedagang: “Sepuluh ribu rupiah aja sebuahnya, Bu.”

Ibu: “Hah! Mahal amat! Ini manis gak mangganya?”

Pedagang: “Pasti manis lah, Bu.”

Akhirnya si ibu pun memutuskan untuk membeli mangga satu kilogram.

Sesampainya di rumah, si ibu mengupas mangga. Mangga pertama ternyata asam rasanya. Mangga kedua juga asam. Setelah dicoba semuanya ternyata asam. Tentu saja si ibu mencak-mencak merasa tertipu, maka ia kembali lagi ke pasar untuk mengembalikan buah belanjaannya itu kepada si pedagang mangga tadi.

Ibu: “Dasar penipu! Huh!!”

Pedagang: (kaget) “Lho. Aa … ada apa ini, Bu?”

Ibu: “Coba aja sendiri! Mangganya asem semua! Gak ada yang manis!”

Pedagang: “Ibu beli berapa kilo tadi?”

Ibu: “Satu kilo asem semua!!”

Pedagang: (menyahut dengan kalem) “Ibu sih cuma beli 1 kilo. Masih mending, Bu. Saya beli berkarung-karung asem semua, Bu …”

Ibu: “$#@*%@^/!?!?”

Pekerjaan Unik

Bejo, yang sudah beberapa kali melamar pekerjaan ke mana-mana, tidak pernah berhasil lulus wawancara. Akhirnya suatu hari ia pergi ke kebun binatang untuk melamar pekerjaan yang kabarnya tidak memerlukan pengalaman apapun.

Ketika bertemu dengan pengawas kebun binatang itu, ternyata Bejo ditawarkan sebuah pekerjaan yang di luar dugaan, yakni menyamar sebagai gorila.

Daripada menganggur terus-terusan, maka pekerjaan unik itu pun ia terima. Maka keesokan harinya, Bejo pun mulai bekerja dan menyamar sebagai gorila. Ia ditempatkan oleh penjaga kebun binatang di sebuah area terbuka yang menyerupai pulau, yang dikelilingi oleh sungai yang cukup dalam. Dan Bejo melakukan aksi sesuai yang diinstruksikan oleh sang penjaga kebun binatang.

Tidak disangka, para pengunjung terhibur melihat aksinya. Dan aksi gorila milik Bejo menjadi tontonan.

Karena semangat melihat sambutan para pengunjung, Bejo pun semakin lincah beratraksi layaknya gorila sungguhan. Bahkan sesekali jungkir balik, dan loncat sana loncat sini.

Tak disangka, saat mendarat dari loncatannya, secara tak sengaja Bejo menginjak kulit pisang. Bejo pun terpeleset dan tercebur ke dalam air sungai tak jauh dari area pulau itu.

Suara teriakan para pengunjung pun mulai riuh, dan kali ini bercampur rasa cemas dan khawatir. Beberapa dari mereka mulai menunjuk-nunjuk ke arah air yang ada di belakang sang gorila jejadian itu.

Bejo pun menengok ke belakang dan melihat ada yang bergerak-gerak di bawah air di kejauhan sana, mulai muncul di permukaan dan sedang meluncur cepat ke arahnya. Ternyata seekor buaya yang sangat besar!

Maka terperanjatlah Bejo melihat bahaya yang sedang mengarah kepadanya. Para pengunjung juga mulai menjerit histeris dan anak-anak mulai menangis.

Dengan panik Bejo mulai berbalik, dan mengayunkan tangan dan kakinya, berusaha untuk berenang mencapai darat kembali. Tetapi baju gorila yang dipakainya itu ternyata terlalu berat setelah terkena air.

Bejo mulai ketakutan dan membaca semua doa yang dihapalnya. Sang buaya kian mendekat dan akhirnya berhenti di depannya.

Bejo mulai berteriak-teriak “AA, AAAA, AAAA!!” karena rasa takut yang amat sangat. Sebelum ia hampir meneriakkan kata-kata “Tolong”, buaya itu langsung menabraknya dan berhenti tepat di samping telinga Bejo sambil berbisik.

“Ssshhh! Diam, Mas! Sampeyan mau kita berdua ketahuan??”

Ngototnya Jenius

Suatu hari, Ducky Duck – bebek ajaib yang bisa berbicara – pergi ke sebuah warteg untuk membeli makanan.

Ducky Duck: “Ada makanan bebek?”
Pemilik warteg: “Nggak ada.”

Keesokan harinya, Ducky Duck kembali mendatangi warteg yang sama.

Ducky Duck: “Ada makanan bebek?”
Pemilik warteg: “Tidak ada!”

Hari berikutnya, lagi-lagi Ducky Duck mendatangi warteg yang sama.

Ducky Duck: “Ada makanan bebek?”
Pemilik warteg: (jengkel) “Nggak ada!! Kalau besok pagi Ente datang tanya makanan bebek lagi, gue pantek juga dah Ente pake paku sampe mati!”

Tetapi pada hari berikutnya, ternyata Ducky Duck masih mendatangi warteg yang sama itu juga.

Ducky Duck: “Ada paku?”
Pemilik warteg: “Nggak ada!”

Ducky Duck: “Kalau begitu, ada makanan bebek?”
Pemilik warteg: “$|@%(&*#^!!!”

Berbahagialah Kalau Anda Seorang Bawahan

Zaman sekarang ini, banyak orang yang mengeluh tentang atasan mereka di tempat kerja. Mungkin banyak di antara mereka yang diam-diam berharap seandainya saja mereka bertukar posisi dengan sang atasan yang otoriter itu. Tetapi tahukah Anda bahwa ternyata ada banyak keuntungan menjadi bawahan?

Jika Anda adalah seorang bawahan, maka berbahagialah. Sebab ada banyak keuntungannya menjadi seorang bawahan, yakni:

  1. Tidak diwajibkan menjadi teladan, karena teladan datangnya dari atasan.
  2. Tidak perlu malu ke kantor naik bus kota.
  3. Tidak pusing mikirin gaji atasan.
  4. Jarang kena gosip ada main dengan sekretaris pribadi.
  5. Jarang diteleponin orang rumah, terutama istri.
  6. Sewaktu-waktu bisa mendemo si bos. Sampai saat ini, belum ada bos yang mendemo bawahan.
  7. Waktu kerjanya jelas. Kalau sampai kelebihan akan dianggap lembur.
  8. Bisa menggosipi bosnya, istri bosnya, anak bosnya, handai taulan bosnya.
  9. Bisa berharap, suatu hari akan menjadi atasan. Tetapi kalau atasan, mimpi untuk jadi bawahan pun tidak bakal berani.
  10. Biasanya tahu skandal bosnya, sekalipun nggak berani ngomong. Nah, kalau sang bos, biasanya jarang tahu kisah asmara bawahannya.

Keahlian Di Jam Kerja

Suatu ketika, Bejo yang pernah mengajukan lamaran pekerjaan ke suatu perusahaan, akhirnya dipanggil untuk wawancara.

Kepala Personalia: “Apakah Anda masih punya keahlian khusus lainnya yang bisa ditambahkan di sini?”

Bejo: “Oh, sebenarnya … ada. Beberapa waktu lalu saya pernah menulis cerita pendek dan cerita itu berhasil terpilih untuk dimuat di surat kabar ternama.”

Kepala Personalia: “Bagus, bagus. Tapi maksud saya adalah keahlian yang bisa Anda kerjakan selama jam kerja di sini.”

Bejo: “Oh begitu. Tapi Pak, ya itu, cerita itu juga saya buat di jam kerja lho …”

Suster Sableng

Pada suatu tengah malam, Bejo yang dirawat inap di rumah sakit, tiba-tiba dibangunkan dengan kasar oleh seorang suster.

Suster: “Bangun! Bangun!!”

Bejo: (setengah sadar) “Hhaa? Ng, ‘napa, Suster …?”

Suster: “Ini sudah waktunya untuk makan obat!”

Bejo: (dengan masih terkantuk-kantuk) “Obat apa?”

Suster: “Obat tidurmu!”